Ketika Pasangan Tidak Bisa Melepaskan Selingkuhannya

Menghadapi perselingkuhan adalah pengalaman yang sangat menyakitkan dan menghancurkan. Korban seringkali merasa hancur dan bingung menghadapi kenyataan pahit ini. Pilihan yang dihadapi pun sangat sulit: bertahan atau bercerai. Jika memilih bertahan, langkah-langkah yang dapat diambil antara lain mendekatkan diri pada Tuhan, menurunkan harapan, menghadapi luka hati dengan bantuan orang lain, dan bahkan mungkin bertemu dengan pihak ketiga. Proses ini membutuhkan kekuatan mental yang besar dan kesabaran yang luar biasa. Meskipun begitu, penting untuk diingat bahwa setiap individu memiliki proses penyembuhan yang berbeda. Dengan dukungan yang tepat, korban perselingkuhan dapat bangkit dan menemukan kekuatan untuk melanjutkan hidup.

Artikel ini membahas tentang perselingkuhan, khususnya ketika pasangan yang berselingkuh tidak dapat melepaskan selingkuhannya. Artikel ini memberikan panduan bagi korban selingkuh tentang pilihan yang dapat diambil, yaitu bertahan atau bercerai.

Jika memilih untuk bertahan, artikel ini menyarankan beberapa langkah:

  1. Hidup dekat dengan Tuhan: Perjalanan akan berat, sehingga penting untuk bersandar pada Tuhan melalui doa dan firman-Nya.
  2. Menurunkan pengharapan dan tuntutan: Jangan berharap pasangan akan langsung berubah atau memperlakukan kita seperti seharusnya.
  3. Berhadapan dengan luka di hati: Tumpahkan kemarahan dan kesedihan kepada orang tepercaya, seperti hamba Tuhan, konselor, atau sahabat.
  4. Memutuskan apakah akan menemui selingkuhan pasangan: Jika siap, temui selingkuhan pasangan bukan untuk memohon, tetapi untuk menunjukkan bahwa ada keluarga yang terluka karena tindakan mereka.

Artikel ini menekankan pentingnya kesabaran dan berserah kepada Tuhan dalam menghadapi situasi ini. Artikel ini juga mengutip Amsal 5:22 yang mengingatkan bahwa Tuhan akan membalaskan kejahatan pasangan dan selingkuhannya pada waktu-Nya.

Family Chatbot

Online