Ringkasan Isi
Sesi ini membahas tentang tantangan mengasuh anak di era digital atau yang disebut "digital babilonia".
Orang tua diibaratkan seperti berada di zaman Daniel yang dibawa ke Babilonia, di mana nilai-nilai dan budaya asing dapat menguasai.
Anak-anak zaman sekarang memiliki akses mudah ke informasi dan hiburan digital, termasuk konten negatif seperti pornografi. Hal ini membuat orang tua dan gereja semakin sulit menanamkan nilai-nilai positif. Anak-anak lebih banyak terpapar dunia digital daripada interaksi nyata, sehingga mereka membutuhkan koneksi, komunitas, dan keintiman yang bisa didapat dari keluarga.
Tujuh tanda bahaya yang perlu diwaspadai orang tua terhadap anak-anak mereka:
- Tidak punya rasa malu dalam berbuat dosa.
- Terlalu bergantung pada teman dan tidak butuh keluarga.
- Nilai-nilai teman bertentangan dengan nilai orang tua.
- Mendapat laporan negatif dari berbagai pihak tentang anak.
- Terus-menerus mencari perhatian lawan jenis.
- Sering "memperalat" orang tua (misalnya, meminta izin pada salah satu orang tua yang sekiranya akan mengizinkan).
- Kehilangan minat terhadap hal-hal rohani.
Orang tua perlu membangun koneksi hati dengan anak, menjadi teladan yang baik, dan menyediakan komunitas yang sehat. Disiplin dalam penggunaan gadget juga penting, termasuk membuat jadwal penggunaan dan kontrol terhadap konten yang diakses. Orang tua perlu membimbing anak-anak dalam mengelola keuangan, waktu, dan menghadapi tantangan.
Sesi ini menekankan pentingnya komunikasi dan kebersamaan antara orang tua dan anak di era digital. Orang tua diajak untuk tidak hanya membatasi, tetapi juga mendampingi dan mengarahkan anak-anak dalam memanfaatkan teknologi secara positif.