Ringkasan Isi
Alkitab mencatat banyak mukjizat dan peristiwa supranatural yang menunjukkan kuasa Allah dalam menebus umat-Nya. Beberapa orang menganggap kisah-kisah ini sebagai mitos, seperti kisah ular berbicara atau terbelahnya Laut Merah. Para ahli liberal berpendapat bahwa kisah-kisah ini mirip dengan mitos kuno lainnya dan bertujuan untuk mengajarkan tentang Allah sebagai penyelamat, bukan sebagai catatan sejarah literal.
Namun, artikel ini membantah pandangan tersebut dengan menegaskan bahwa Alkitab adalah firman Allah yang diilhami dan sepenuhnya benar. Kisah-kisah mukjizat disajikan sebagai peristiwa sejarah yang benar-benar terjadi, bukan metafora atau kiasan. Alkitab tidak boleh ditafsirkan berdasarkan konteks mitos kafir, melainkan sebagai kebenaran yang menjadi tolak ukur bagi semua kisah lainnya.
Artikel ini menekankan bahwa Alkitab, meskipun mengandung genre sastra yang beragam, tetaplah firman Allah yang sempurna dan tidak mungkin salah. Mukjizat-mukjizat yang dicatat di dalamnya harus dipahami sebagai tindakan nyata Allah dalam sejarah. Kesimpulannya, Alkitab bukanlah kumpulan mitos, melainkan kesaksian otentik tentang karya penebusan Allah dan kuasa-Nya yang menyelamatkan umat-Nya melalui Kristus.