Ringkasan Isi
Acara Passion Talk ini menyoroti pentingnya memahami dan mendampingi remaja dalam menghadapi tantangan zaman digital. Pembicara berbagi pengalaman pribadi yang penuh tantangan saat remaja, mulai dari bullying hingga krisis identitas. Dengan latar belakang tersebut, ia menekankan peran penting orang dewasa, terutama orang tua dan pembina, dalam mendukung remaja agar tumbuh sehat secara mental dan spiritual. Salah satu inti pesan adalah membangun pendekatan yang terbuka dan mendekati remaja secara bijaksana serta relevan dengan kebutuhan emosional mereka.
Pembicara juga memaparkan pentingnya kesediaan untuk berkomunikasi, menciptakan waktu berkualitas, dan menggunakan pendekatan konseling seperti ā3Lā ā Link (menghubungkan diri dengan remaja), Listening (mendengarkan perasaan mereka secara aktif), dan Leading (menuntun mereka bertanggung jawab atas tindakan). Ketiga metode ini bertujuan membangun kepercayaan dan keterbukaan, memungkinkan remaja lebih jujur mengungkapkan perasaan, dan menyeimbangkan peran teknologi dalam hidup mereka.
Selain itu, pembicara mengacu pada hasil survei Bilangan Research yang menunjukkan bahwa 40% remaja meninggalkan gereja karena merasa kurangnya pendekatan yang terbuka dan konseling yang relevan. Hal ini menjadi dorongan bagi gereja dan orang tua untuk lebih mendekatkan diri kepada remaja dengan membangun budaya keterbukaan dan pendekatan yang suportif agar mereka dapat tumbuh sebagai generasi yang kuat dalam iman dan karakter.