Ringkasan Isi
Komunikasi dalam keluarga sangat penting, layaknya peran jantung bagi tubuh. Komunikasi yang sehat menandakan keluarga yang sehat. Komunikasi bukan hanya berbicara, tetapi juga mendengarkan dan membangun keintiman.
Sayangnya, banyak keluarga terjebak dalam komunikasi yang hanya berfokus pada mencari kesalahan, mengkritik, atau mendiamkan. Hal ini dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu, seperti sering direndahkan, dikritik, atau dimarahi. Akibatnya, fokus perhatian tertuju pada kesalahan diri sendiri dan orang lain.
Komunikasi yang baik terjalin ketika ada rasa kasih sayang, merasa didengarkan, dan adanya pembelajaran positif. Sebaliknya, kita enggan berkomunikasi jika merasa tidak dikasihi, tidak didengarkan, dan tidak mendapatkan manfaat positif.
Firman Tuhan dalam Efesus 4:25-29 menasihatkan untuk berkata benar dengan cara yang benar, menjadi saluran kasih karunia Tuhan. Dengan demikian, perbedaan mudah diselaraskan, hubungan terjaga, dan arahan yang diberikan lebih efektif.
Intinya, komunikasi sehari-hari dapat terjalin dengan baik jika dilakukan dengan penuh kasih dan pengertian, seperti yang diajarkan firman Tuhan.