MENGAPA KASIH HARUS TEGAS
Bacaan: Ibrani 12:3-11
Janganlah seperti kuda atau bagal yang tidak berakal, yang kegarangannya harus dikendalikan dengan tali les dan kekang
James McConkey adalah seorang pengajar Alkitab yang terkenal di awal abad 20. Pada saat bepergian menjelajah Eropa, bersama serombongan wisatawan ia mendaki pegunungan Alpen di Swiss yang membangkitkan rasa kagum.
Pemandu mereka yang berpengalaman memimpin dengan hati-hati melalui jurang yang curam dan padang es yang berbahaya. Pada suatu saat ia membimbing para pendaki melalui jalan memutar yang lebar demi keselamatan mereka. Namun, seorang turis yang sudah lelah memutuskan untuk mengambil jalan pintas. Ia meninggalkan jalan setapak dan berjalan menurut kehendaknya sendiri. Pemandu itu mengejar, menangkap, dan menyeretnya kembali ke jalan. Kemudian ia menerangkan bahwa lapisan salju yang ingin dilalui turis itu adalah kerak es tipis yang menutupi celah besar. Jalan pintas itu dapat menjadi suatu perjalanan panjang dan mematikan ke dalam sungai es.
Pemandu Agung kita, Yesus Kristus, tahu bahwa kita harus menghindari bahaya dalam perjalanan. Terkadang ia harus membimbing kita melalui jalan memutar yang sepertinya tak perlu. Jika kita memutuskan untuk meninggalkan jalan ketaatan, Dia mungkin terpaksa menggunakan cara yang menyakitkan untuk menarik kita kembali pada keadaan rohani yang aman (Ibrani 12:3-11). Namun akhirnya, kita akan mengerti bahwa kedisiplinan Pemandu Agung kita dimotivasi oleh kasih sayang-Nya yang selalu ingin memberi perlindungan. Betapa kita patut bersyukur atas kasih-Nya yang tegas! [VCG]
The Lord foresees the danger when
From Him we go astray,
And stretches out His saving hand
To keep us in His way. -- DJD