APAKAH YANG SALAH?
Pemuda berusia 17 tahun ini memiliki hampir semua hal yang diinginkan orangtua dari anak laki-lakinya. Ia menyayangi saudara-saudaranya. Ia memilih teman yang baik, dan ia menunjukkan perhatian kepada mereka yang tidak termasuk dalam lingkungannya. Ia mengerjakan tugas sehari-harinya di rumah, dan ia bekerja paruh waktu, sambil tetap menaikkan nilai-nilainya.
Meskipun demikian, ada satu masalah. Ia sepertinya menjadi orang lain pada saat berada di belakang kemudi. Suatu hari ia keluar dari tempat parkir dengan begitu cerobohnya sehingga hampir menabrak dua orang yang sedang berdiri di dekat mobil yang sedang parkir. Apa yang seharusnya di lakukan orangtuanya mengenai hal ini? Apakah mereka harus mengabaikan kecerobohannya ini karena segala kebaikan yang dimilikinya? Atau, mereka seharusnya memperhadapkannya pada kelemahan karakternya ini?
Dalam Wahyu 2, Tuhan mengungkapkan masalah ketidaktaatan anak-anak-Nya. Walaupun banyak bagian dari hidup kekristenan kita sejalan dengan kehendak-Nya, tidaklah berarti Dia mengesampingkan bagian-bagian yang tidak selaras. Titik ketidaktaatan kita kepada Allah yang dilakukan secara sadar sebenarnya adalah tempat iman kita diuji. Bapa surgawi kita penyabar dan penuh pengertian, namun Dia menanggapi ketidaksetiaan dengan serius.
Dalam hal pertumbuhan rohani, masalahnya bukan hanya pada apa yang saya kerjakan dengan benar, tetapi apa yang saya kerjakan dengan salah [MRD II]
Consider what you're doing right --
Thank God for His direction;
Consider what you're doing wrong,
Then make complete corretion. -- Hess