BERHENTILAH MERASA TAKUT
Bacaan: Mazmur 34:1-10
Aku telah mencari TUHAN, lalu Ia menjawab aku, dan melepaskan aku dari segala kegentaranku
Itulah malam sebelum Steven menjalani operasi amandel. Sebagai seorang anak berusia sembilan tahun, ia merasa takut terhadap apa yang akan terjadi keesokan harinya. Kata-kata penghiburan seperti "Kamu boleh minta semua es krim yang kamu mau" tidak mampu mengalihkan perasaan cemasnya. Kata-kata itu justru membuat Steven mengerti bahwa hari-hari yang sukar menunggunya.
Lalu telepon berdering. Ternyata pendeta kami, Jim Jeffery, menelepon Steven dari bandara dalam perjalanan ke luar kota. Ketika Steven selesai bercakap-cakap, dengan bangga ia berseru, "Pendeta Jeffery berdoa untuk saya di telepon!"
Setelah Steven sembuh dari luka operasinya, ia pergi kepada Pendeta Jeffery untuk berterima kasih atas teleponnya. Ia mengatakan sesuatu yang tidak dikatakannya kepada kami saat itu: "Setelah Bapak berdoa untuk saya di telepon, saya tidak takut lagi."
Doa, baik yang kita lakukan sendiri maupun bersama orang lain, adalah sarana yang ampuh. Pemazmur berseru kepada Tuhan dan ia dilepaskan dari rasa gentar (Mazmur 34:5). Apa yang dialami Steven menunjukkan bahwa doa dapat menolong seorang anak yang takut menghadapi ketidakpastian hari esok. Bagi Anda, doa dapat menolong Anda mengerti jalan Allah yang tak terpahami seperti ketika Anda kehilangan pekerjaan, putus hubungan dengan seseorang, anak memberontak, atau ketika merasa kurang beriman.
Ceritakanlah keprihatinan Anda kepada orang lain, dan berbicaralah juga kepada Bapa. Itulah cara terbaik untuk mengatasi rasa takut [JDB]
Because you prayed with me today,
My fear began to melt away;
I knew that Jesus heard our prayer,
And I was really in His care. -- Hess