DENGARKAN DAN HIDUPLAH
Bacaan: Amsal 16:16-20
Orang yang mengarahkan telinga kepada teguran yang membawa kepada kehidupan akan tinggal di tengah-tengah orang bijak
Pers menjulukinya "figur penguasa yang jatuh" setelah sebuah skandal memaksanya mengundurkan diri dari jabatan sebagai penasihat politik tertinggi di Washington. Mengingat kembali bagaimana semua itu terjadi, orang itu berkata, "Mula-mula saya merasa sangat gembira bekerja untuk presiden, lalu saya mulai menjadi sombong, kemudian merasa diri hebat, dan akhirnya merusak diri sendiri. Saya tergila-gila akan kekuasaan dan percaya bahwa hukum tidak berlaku bagi saya." Sebuah artikel yang disiarkan kantor berita Associated Press mengungkapkan bahwa selama beberapa bulan sebelum pengunduran dirinya itu, "ia mengabaikan istrinya, mengabaikan teman-temannya, mengabaikan hukum."
Saya juga jatuh ke dalam perangkap yang sama, dan mungkin Anda juga. Hal ini terjadi pada kita semua saat kita tidak bersikap rendah hati di hadapan Allah dan mengizinkan kesombongan membentuk sikap kita. Kitab Amsal mengingatkan, "Orang yang mengarahkan telinga kepada teguran yang membawa kepada kehidupan akan tinggal di tengah-tengah orang bijak. Siapa mengabaikan didikan membuang dirinya sendiri, tetapi siapa mendengarkan teguran, memperoleh akal budi" (Amsal 15:31-32).
Adakah sahabat atau anggota keluarga yang sedang mencoba menyampaikan koreksi dengan bijaksana kepada Anda hari ini? Apakah ada prinsip Alkitab yang telah Anda abaikan? Kesombongan berkata, "Aku tidak ingin mendengarnya." Kebijaksanaan berkata, "Engkau ada di ujung tanduk. Rendahkanlah dirimu. Berhentilah, dengarlah, dan hiduplah!" [DCM]
Refusing to listen to faithful rebuke
Can make you feel haughty inside;
But if you will follow the word of the Lord
You'll conquer your self-centered pride. -- Hess