Ringkasan Isi
Penginjilan kepada Suku Digital: Rangkuman
Di era digital ini, muncul sebuah "suku terabaikan" baru yang disebut Suku Digital. Mereka adalah generasi yang lahir dan bertumbuh dalam lingkungan digital, menjadikan teknologi sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan mereka. Gereja di Indonesia menghadapi tantangan besar dalam menjangkau Suku Digital ini.
Suku Digital berbeda dengan generasi sebelumnya dalam hal cara berpikir dan memproses informasi. Mereka terbiasa dengan kecepatan dan interaksi digital, sehingga gereja perlu menyesuaikan strategi penginjilan agar relevan.
Ada beberapa strategi yang dapat diterapkan, yaitu:
- Digital Word for Digital World: Membawa firman Tuhan ke dalam dunia digital melalui konten-konten yang menarik dan mudah diakses.
- Pemuridan "4H": Membimbing Suku Digital untuk mengenal dan hidup dalam firman Tuhan melalui pendekatan Head (pikiran), Heart (hati), Hands (tangan), dan Handphone (gawai).
- Christian Digital Quotient (CDQ): Membantu Suku Digital menjadi pengguna teknologi yang cerdas, bertanggung jawab, dan berhikmat.
- Memanfaatkan media dan teknologi: Menggunakan komik Alkitab, bahan multimedia, media sosial, dan platform digital lainnya untuk menyampaikan firman Tuhan secara kreatif.
Yayasan Lembaga SABDA (YLSA) mengajak gereja untuk bergerak bersama menjangkau Suku Digital melalui berbagai program seperti SABDA Live, Gerakan #Apps4GOD, Gerakan #Ayo_PA!, dan SABDA Ministry Learning Center.
Gereja perlu menyadari urgensi penginjilan kepada Suku Digital dan tidak boleh terlambat. Mari menangkan Suku Digital bagi Kristus dengan masuk ke dunia mereka dan menggunakan teknologi untuk kemuliaan Tuhan!