Keluarga yang Beriman, Bertumbuh dan Melayani

Kirana Pringga Suprayogi

Pohon kurma, lambang keteguhan iman, menjadi inspirasi untuk setiap keluarga dalam membangun kehidupan Kristen yang kokoh. Artikel ini mengajak Anda menggali lebih dalam tentang proses pertumbuhan iman yang sejati.

Keluarga yang Beriman, Bertumbuh dan Melayani

Pohon Kurma merupakan salah satu pohon yang seringkali disebut dalam Alkitab, yang menggambarkan keberadaan orang benar. Misalnya, dalam Mazmur 92:13a-16 mengatakan: “Orang benar akan bertunas seperti pohon korma, ... Mereka yang ditanam di bait TUHAN akan bertunas di pelataran Allah kita. Pada masa tua pun mereka masih berbuah, menjadi gemuk dan segar, untuk memberitakan bahwa Tuhan itu benar, bahwa Ia gunung batuku dan tidak ada kecurangan padaNya.” Mengapa orang benar digambarkan seperti pohon korma? Untuk memahami hal ini, kita dapat melihat dari keunikan-keunikan yang dimiliki oleh pohon kurma:

KEUNIKAN CARA PENANAMAN DAN PERTUMBUHAN

Cara penanaman pohon kurma sangat unik karena setelah ditanam, para petani akan meletakkan batu tepat di atasnya. Tujuannya agar batu dapat menahan angin atau badai gurun yang cukup kencang, yang bisa saja membuat bibit tanaman akan tercungkil dan terbuang sia-sia sebelum bertunas. Lantas, bagaimana bibit ini akan mengeluarkan tunas jika ada batu yang menghalanginya? Ternyata setelah bibit kurma memiliki akar yang cukup kuat karena  menemukan sumber makanan yang baik, tunas baru yang tumbuh dengan sendirinya akan membalikkan batu yang menghalanginya. Memang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengeluarkan tunas, sebab proses pengakaran yang kuat perlu terjadi terlebih dahulu.

Hal itulah sebenarnya gambaran dari orang Kristen yang berakar. Da seperti pohon kurma yang ditanam di bait Tuhan. Artinya, kita harus memiliki persekutuan yang erat dengan Tuhan, di mana Allah dan firman-Nya menjadi sumber kehidupan dan makanan rohani bagi kita. Proses pengakaran yang kuat menjamin pertumbuhan iman yang baik pula sehingga memiliki daya tahan mau pun daya “dobrak” terhadap hambatan-hambatan yang menghalangi pertumbuhan!  

Sudahkah kita menjadi orang Kristen atau keluarga Kristen yang berakar kuat dalam iman kepada Tuhan? Atau kekristenan kita hanya “Kristen ala kadarnya”, sehingga kita tidak memiliki daya tahan ketika badai melanda (Mat. 7:24-27), tidak memiliki daya “dobrak” terhadap keegoisan maupun manusia lama kita yang menghalangi pertumbuhan iman kita? Kekristenan hanyalah aktivitas keagamaan bagi kita, artinya kita belum menjadi manusia baru (2Kor. 5:17), belum berpindah dari maut kepada hidup (Yoh. 5:24), dan hidup kita tidak menjadi kesaksian. Menjadi orang Kristen tidak hanya asal percaya dan dibaptis. Namun, ibarat tanaman, kita butuh proses supaya akar iman atau pondasi iman kita menjadi semakin kuat. Ulangan 6:6-9 merupakan petunjuk kepada orang tua untuk mendidik anak-anaknya, di mana peran mereka selain mengasuh, juga mengasah anak-anaknya secara berulang-ulang, melalui berbagai metode dan kesempatan. Dengan demikian, proses penanaman, pengakaran, dan pertumbuhan iman dapat terjadi sebagai upaya yang sengaja dilakukan. Sedangkan, “panas terik”, “batu”, “angin”, ataupun “badai”, merupakan tantangan alamiah yang akhirnya justru berfungsi memperkokoh akar dan pertumbuhan iman kita.

KEUNIKAN PADA PENAMPILAN DAN KUALITAS BUAH

Keunikan berikutnya pada pohon kurma terletak pada penampilan dan kualitas buahnya. Semakin tua usia pohon kurma semakin indah pula bentuk batang dan daunnya. Itu sebabnya, daun kurma sering dipakai dalam perayaan-perayaan yang melambangkan kemenangan dan kesejahteraan. Selain itu, pada buahnya pun, semakin banyak rumpunnya, semakin enak atau manis pula rasanya. Buah kurma memiliki khasiat yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Oleh karena itu, pemazmur mengatakan: “... Pada masa tua pun mereka menjadi gemuk dan segar, untuk memberitakan bahwa TUHAN itu benar ....” (ay. 16). Jika proses pengakaran dan pertumbuhan berjalan dengan baik, hasilnya adalah kesaksian melalui cara hidup yang dapat dilihat dan buah yang berkualitas yang dapat dirasakan manfaatnya oleh semua orang, sehingga nama Tuhan dipermuliakan. Lebih daripada itu, yang luar biasa lagi adalah semakin hari justru semakin baik dan produktif dalam menghasilkan buah. Kedewasaan rohani kita seharusnya menghasilkan buah yang dapat dirasakan oleh semua orang, seperti: buah pertobatan, buah kekudusan, buah Roh, buah pelayanan, buah terang, dll.. Keluarga Kristen yang baik semestinya mau melalui proses pembentukkan ini sampai akhirnya menjadi keluarga yang beriman, bertumbuh, dan berbuahkan pelayanan yang memuliakan Tuhan. Amin


Diambil dari:
Nama situs: GKI Gading Serpong
Alamat situs: https://gkigadingserpong.org/index.php?option=com_content&view=article&id=396:keluarga-yang-beriman-bertumbuh-dan-melayani&catid=9:renungan-mingguan&Itemid=124 
Judul artikel: Keluarga yang Beriman, Bertumbuh dan Melayani
Penulis artikel: Kirana Pringga Suprayogi
 

Renungan minggu ini membahas tentang "Keluarga yang Beriman, Bertumbuh, dan Melayani" dengan mengambil pohon korma sebagai ilustrasinya. Seperti pohon korma yang bertumbuh di tengah gurun, orang Kristen juga diumpamakan seperti pohon ini yang ditanam di bait Allah.

Keunikan pertama pohon korma terletak pada cara penanamannya, di mana batu diletakkan di atas bibit untuk melindunginya dari angin. Hal ini menggambarkan pentingnya akar yang kuat dalam iman kepada Tuhan, yang diperoleh melalui persekutuan yang erat dan Firman Tuhan sebagai sumber kehidupan.

Keunikan kedua terletak pada penampilan dan kualitas buahnya yang semakin baik seiring bertambahnya usia. Demikian pula, pertumbuhan iman Kristen yang baik akan menghasilkan buah yang berkualitas, seperti pertobatan, kekudusan, buah Roh, dan pelayanan, yang bermanfaat bagi orang lain dan memuliakan Tuhan.

Keluarga Kristen yang baik adalah keluarga yang beriman, bertumbuh dalam iman, dan menghasilkan buah pelayanan yang memuliakan Tuhan.

Deskripsi

"Pohon kurma, simbol kekuatan dan ketahanan, seringkali disebut dalam Alkitab untuk menggambarkan kualitas hidup orang Kristen. Artikel ini akan mengajak Anda untuk menggali lebih dalam tentang prinsip-prinsip penting dalam membangun iman Kristen yang kokoh di dalam keluarga. Renungkanlah proses pertumbuhan iman yang sejati yang dimulai dari penanaman benih hingga menghasilkan buah-buah yang berkualitas. "