Media dan Keluarga 1

Ev. Sindunata Kurniawan M.K.

Televisi telah menjadi “the other parent” (orang tua lain). Televisi memiliki kekuatan membentuk realita, merancang apa yang menjadi harapan, mengarahkan perilaku, membentuk citra diri dan mendikte tentang kepentingan, pilihan serta nilai-nilai. Banyak hal yang bisa membuktikan bahwa ada kaitan antara tayangan media dengan pola perilaku manusia. Media ternyata tidak bersifat netral. Tayangan mana yang aman ditonton anak? Apa saja pengaruh buruk media televise bagi keluarga? Apa kiat-kiat untuk mengatasi pengaruh buruk media tersebut?

Televisi telah menjadi media yang sangat berpengaruh di Indonesia, melebihi pengaruh pendidikan formal. Survei menunjukkan anak-anak Indonesia menonton televisi rata-rata 3,5 hingga 5 jam per hari, jauh lebih lama daripada waktu belajar mereka. Hal ini mengkhawatirkan karena tayangan televisi tidak selalu netral dan dapat memengaruhi pola pikir, keyakinan, dan perilaku anak.

Program televisi untuk anak terbagi menjadi tiga kategori: aman, hati-hati, dan tidak aman. Orang tua perlu mewaspadai kategori tayangan yang ditonton anak-anak dan mendampingi mereka saat menonton program kategori hati-hati.

Selain televisi, film di bioskop juga memiliki kategori berdasarkan usia yang perlu diperhatikan orang tua. Penting bagi orang tua untuk menjadi konsumen media yang bijak dan membatasi waktu anak-anak menonton televisi. Disarankan untuk mengganti sebagian waktu menonton dengan aktivitas lain yang lebih bermanfaat seperti membaca, bermain, dan berinteraksi sosial.