Pemuridan dalam Keluarga

Tiopan Sipahutar

Pemuridan adalah tanggung jawab setiap pengikut Kristus untuk menjadikan orang lain murid-Nya, dimulai dari keluarga. Dalam Ulangan 6:5, Allah memerintahkan orang tua untuk mengajarkan anak-anak mengasihi-Nya dengan segenap hati dan kekuatan. Pemuridan dalam keluarga mencakup perhatian, pengajaran berulang, dan integrasi perintah Allah dalam kehidupan sehari-hari, sehingga menciptakan generasi yang mencintai dan takut akan Tuhan.

Artikel "Pemuridan dalam Keluarga"

membahas tentang pentingnya pemuridan dalam keluarga sebagai entitas pertama yang dirancang Allah untuk menjadi mitra-Nya. Penulis menekankan bahwa pemuridan bukan hanya program atau pelayanan, melainkan kewajiban setiap pengikut Kristus untuk menjadikan orang lain murid Kristus, yang berarti meniru, melakukan pelayanan, dan menjadi seperti Kristus.

Keluarga, sejak semula, dirancang Allah untuk menjadi mitra-Nya dalam menggenapi rencana-Nya. Ulangan 6:1-9 mengajarkan pentingnya orang tua mengajarkan anak-anak untuk mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan. Perintah ini harus diajarkan secara berulang-ulang, dibicarakan dalam berbagai kesempatan, dan diintegrasikan dalam hati dan jiwa.

Orang tua harus menjadi teladan dalam mengasihi Allah dan hidup sesuai firman-Nya. Dinamika kehidupan modern seringkali menggeser prioritas keluarga dari pemuridan kepada pemenuhan kebutuhan jasmani. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memiliki komunitas rohani yang saling mengingatkan dan menguatkan.

Kesimpulannya, pemuridan dalam keluarga adalah perintah Allah yang harus dilakukan dengan setia. Orang tua harus mengajarkan anak-anak untuk mengasihi Allah dan menjadi teladan dalam hidup yang takut akan Tuhan. Dengan demikian, keluarga dapat menjadi generasi yang takut akan Tuhan dan mewujudkan rencana-Nya di dunia.