BILA KETIDAKSOPANAN MUNCUL
Pimpinan Komisi Nasional bagi Pemulihan Bangsa berkata, "Ada satu kesepakatan besar di antara rakyat Amerika, yakni bahwa norma-norma dasar perilaku telah sangat memburuk di negara ini." Beberapa pengamat berpendapat bahwa ketidaksopanan telah menjadi wabah di Amerika.
Pernahkah Anda memperhatikan hal itu di lingkungan tempat tinggal Anda? Di jalan raya? Pada acara-acara olahraga? Dalam pertunjukan-pertunjukan umum? Adakah kita tidak lagi berempati terhadap keadaan orang lain, dan mengingat hak-hak serta kebutuhan mereka? Adakah kita bersikap kurang ajar di hadapan orang lain dan tidak lagi memperhatikan kepentingan orang lain dengan penuh kasih?
Dalam 1Korintus 13 termuat satu ciri kasih alkitabiah yang sering dilupakan, yakni "tidak melakukan yang tidak sopan" (ayat 5). Ayat ini mengembangkan ide tersebut dan menyatakan bahwa kasih "tidak mencari keuntungan diri sendiri, tidak pemarah, tidak menyimpan kesalahan orang lain." Ini hampir sama dengan apa yang dinyatakan oleh ungkapan berikut ini, "Kasih tidak memaksakan dirinya pada orang lain, tidak selalu 'saya dulu,' tidak kehilangan kontrol, tidak mengingat kesalahan orang lain."
Kita sering berpikir mengenai sifat-sifat kasih yang agung, abadi dan rohani namun lupa bahwa kasih yang Allah taruh dalam diri kita juga harus menunjukkan kesopanan dan perhatian kepada semua orang yang kita jumpai.
Bila ketidaksopanan mulai muncul, kita perlu memulai suatu wabah, yakni wabah kasih -- DCM
Christ's love is not puffed up, unkind;
It gladly will the broken bind;
It envies not, is patient still,
Delights to de the Father's will. -- Stahl