KASIH ITU ADA
Hari Valentine yang lalu, saya saling berkirim e-mail dengan seorang teman yang tengah mendekati usia 30 tahun dan belum punya hubungan kasih yang serius dengan seseorang. Ia berbakat, lucu, ganteng, dan seorang Kristen yang taat. Ironisnya, setiap hal romantis tinggal khayalan belaka baginya.
Mengapa hal ini terjadi? Beberapa bulan sebelumnya, ia begitu bersemangat dengan seorang wanita muda yang bersurat-suratan dengannya. Dua minggu sebelum pertemuan pertama mereka, wanita itu meninggal ditabrak oleh pengemudi yang mabuk. Teman saya ini melakukan perjalanan jauh untuk bertemu dengan keluarga wanita itu, mengalami kepedihan, dan berjuang mengatasi perasaan kehilangannya.
Dewasa ini, banyak orang yang merasa hampa akan kasih, sama banyaknya dengan orang yang bersukacita karena kehadirannya. Di dalam dunia yang sangat mendambakan kasih, adakah sapaan Tuhan bagi setiap orang, baik mereka yang memiliki kekasih ataupun tidak?
Inti dari 1Korintus 13 bukanlah pada dikasihi oleh orang lain, melaikan memiliki kasih. Kasih ini "menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu" (ayat 7). Bagaimana hal ini mungkin terjadi? Itulah kasih Allah yang "telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus" (Roma 5:5).
Hari ini atau esok, lebih dari sekadar kartu dan bunga, dari hati Allah kepada kita, kasih itu ada! [DCM]
On this the day when we express
Undying love and faithfulness,
Let's not forget that God above
Gave us His Son in perfect love. -- Hess