KORBAN ATAU PEMENANG
Bekas luka di lutut saya mengingatkan bagaimana saya terjatuh dari sepeda saya yang pertama. Sementara ibu membalut luka saya dan ayah meluruskan setang sepeda yang bengkok, mereka berkata bahwa melalui kecelakaan ini saya dapat menjadi seorang pemenang, bukan hanya seorang korban. Mereka benar! Saya sudah jauh lebih tua sekarang, tetapi pada saat mengalami kesengsaraan, saya ingat bahwa saya dapat menjadi seorang pemenang.
Yesus memberi kita alasan untuk menguatkan hati dan percaya dengan berkata, "Aku telah mengalahkan dunia" (Yohanes 16:33). Dia melakukan hal itu dengan kematian dan kebangkitan-Nya, dan menjamin kemenangan bagi semua generasi. Pengkhotbah dan pengarang Watchman Nee (1903-1972) menulis, "Betapa kita bersukacita karena Allah yang tak terkalahkan!"
Menurut Yesus, kita juga dapat menikmati pengalaman "tak terkalahkan" dalam setiap kesengsaraan. Paulus bersaksi, "Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang telah mengasihi kita" (Roma 8:37). Dan Rasul Yohanes menulis, "Sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia. Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: iman kita" (1Yohanes 5:4).
Bagaimana Anda menghadapi cobaan hidup hari-hari ini? Sebagai korban yang kalah? Atau, sebagai seorang pemenang? Dengarlah suara Yesus yang dengan penuh kasih berkata, "Kuatkanlah hatimu!" (Yohanes 16:33). Dia telah mengalahkan semuanya, demikian pula dengan Anda -- melalui Dia! -- JEY
We need never be defeated
By the trial that come our way;
Since the Lord has overcome them,
Victory is ours today. -- Sper