BAGI DIA

Sabtu, 16-November-2024

Bacaan: Mazmur 98

Aku akan mempersembahkan korban syukur kepada-Mu

- Mazmur 116:17 -

Putri saya Julie, yang berumur 17 tahun dan teman kerjanya di toko serba ada bertemu untuk makan siang. Temannya itu mengajukan beberapa pertanyaan tentang kehidupan, dan dengan senang hati Julie berbicara tentang iman. Ketika mereka duduk dengan hidangan di atas meja, Julie menundukkan kepalanya untuk berterima kasih pada Tuhan atas makanan tersebut. Begitu selesai berdoa, temannya berkata, "Saya tidak berdoa. Apakah Allah akan membinasakan saya karena hal itu?"

Tanggapan orang tersebut menunjukkan bagaimana orang-orang memandang Allah. Banyak yang berpikir bahwa tindakan-tindakan saleh kita, seperti berdoa, menyanyi, beribadah dan membaca Kitab Suci dilakukan sebagai sarana pengamanan untuk menghindari hukuman Tuhan. Bila kita berpikir demikian, kita akan memiliki motivasi yang salah dalam melakukan sesuatu bagi Allah. Pemikiran semacam itu hanya membuat kita berdoa dan memuji Allah demi kepentingan atau perkenan pribadi.

Penyembahan kita kepada Tuhan tidak dilakukan untuk mendapatkan keuntungan. Namun, setiap pemikiran atau tindakan pengagungan kita harus keluar dari rasa hormat kita bagi Dia dan kebesaran-Nya. Hati dan suara kita harus dipenuhi dengan pujian seperti yang dinyatakan dalam Mazmur 98. Pernyataan rasa syukur kita adalah kurban bagi-Nya (Mazmur 116:17).

Jika kita mengarahkan perhatian kepada Allah pasti kita akan beruntung, tapi jangan biarkan keuntungan menjadi dasar motivasi kita. Menyembah Allah bukan demi kepentingan kita. Namun harus selalu bagi Dia [JDB]


Then let us adore and give Him His right,
All glory and power, all wisdom and might,
All honor and blessing, with angels above,
And thanks never-ceasing for infinite love. -- Wesley

Family Chatbot

Online