Fun, Singleness, and God!

Rahmiati Tanudjaja

Ada banyak pertanyaan yang kerap diajukan seputar masa lajang atau hidup melajang sebagai orang percaya. Mari ikuti perbincangan menarik yang akan mengajak kita mengupas lebih dalam kehidupan lajang yang sesuai standar firman Tuhan.

Kolose 1:15-16 menyatakan bahwa Yesus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan dan segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Ini berarti manusia diciptakan menurut gambar Allah dan tujuan hidupnya adalah untuk hidup berkenan kepada-Nya.

Manusia sebagai pengelola, bukan pemilik, harusnya berfokus untuk memuliakan Tuhan dalam segala aspek kehidupan, termasuk dalam memutuskan untuk menikah atau tetap melajang. Keputusan ini harus didasarkan pada bagaimana seseorang dapat optimal melayani Tuhan, bukan pada tekanan sosial atau standar dunia.

Menikah atau tidak bukanlah tujuan akhir, melainkan bagaimana menjalani hidup yang memuliakan Tuhan, baik sendiri maupun bersama pasangan. Fokusnya adalah menjadi hamba yang baik dan setia dalam mengelola segala sesuatu yang Tuhan percayakan.

Seseorang yang ingin hidup single perlu memastikan motivasinya benar, yaitu untuk memuliakan Tuhan, bukan karena kekecewaan atau rasa tidak lengkap. Penting untuk memiliki dasar yang kuat dalam Tuhan, merasa utuh di dalam-Nya, dan melayani dari kelimpahan, bukan dari kekurangan.

Keputusan untuk menikah pun harus didasarkan pada kesamaan visi untuk membangun keluarga yang memuliakan Tuhan. Intinya, baik single maupun menikah, yang terpenting adalah terus bertumbuh dalam Tuhan dan menjadi saluran berkat bagi orang lain.

Family Chatbot

Online