Ringkasan Isi
Diskusi ini membahas tentang perbedaan antara "house" dan "home" serta bagaimana menciptakan suasana "home sweet home". Narasumber sepakat bahwa rumah bukan hanya sekadar bangunan fisik (house), tetapi tempat yang nyaman dan penuh kehangatan emosional (home) karena interaksi positif dengan orang-orang di dalamnya.
Kenangan masa kecil, baik dan buruk, membentuk pandangan kita tentang rumah. Interaksi positif dengan orang tua dan saudara, serta nilai-nilai yang ditanamkan, membentuk "home sweet home". Namun, beberapa orang memiliki pengalaman pahit di rumah karena konflik atau pola asuh yang keras.
Gereja dan komunitas positif lainnya dapat menjadi "home" bagi mereka yang tidak menemukannya di rumah. Saling mengasihi, mengampuni, dan berdoa bersama dapat mengubah suasana rumah menjadi lebih hangat.
Meskipun rumah di dunia ini tidak sempurna, kita diajak untuk menciptakan "home" yang penuh kasih, memulai dari diri sendiri dengan bersikap lemah lembut, rendah hati, dan mengampuni. Pada akhirnya, "home" sejati kita adalah surga bersama Kristus, tempat yang penuh kasih dan damai.