Pergolakan Rohani Remaja

Pdt. Dr. Paul Gunadi

Artikel ini membahas pergolakan rohani yang kerap dialami remaja. Pada masa remaja, anak-anak mulai mengembangkan kemampuan berpikir abstrak, menghadapi perubahan fisik dan hormonal, serta mengeksplorasi kemandirian dan nilai-nilai spiritual mereka. Hal ini sering kali menimbulkan konflik dalam kehidupan rohani mereka, termasuk pertanyaan tentang iman, dosa, dan kebenaran. Artikel ini menjelaskan berbagai penyebab dari pergolakan rohani tersebut serta memberikan panduan bagi orang tua untuk merespons secara bijak, sabar, dan mendukung dalam menghadapi proses ini. Pendekatan yang empatik dan berdasarkan pada Firman Tuhan sangat diperlukan untuk membantu remaja menemukan dan memantapkan iman mereka sendiri.

Masa remaja adalah masa pergolakan, termasuk pergolakan rohani. Ada beberapa penyebab pergolakan rohani pada remaja, yaitu:

  1. Perkembangan berpikir abstrak: Remaja mulai mempertanyakan hal-hal yang sebelumnya diterima begitu saja, termasuk keadilan Tuhan dan keberadaan-Nya.
  2. Ketidakstabilan emosi dan hormonal: Remaja cenderung impulsif dan mudah jatuh dalam dosa, membuat mereka merasa jauh dari Tuhan.
  3. Perkembangan kemandirian: Remaja mulai membentuk keyakinan dan nilai-nilai sendiri, termasuk dalam hal rohani.
  4. Paparan terhadap keyakinan lain: Remaja mulai mempertanyakan keyakinan mereka sendiri dan membandingkannya dengan keyakinan lain.
  5. Godaan dosa dan tuntutan hidup benar: Remaja bergumul dengan dosa dan standar Tuhan, terkadang menyerah, melawan, atau merasionalisasi dosa.
  6. Ketidaksempurnaan dan ketidakkonsistenan orang dewasa: Remaja mungkin kecewa melihat orang tua atau pemimpin rohani gagal hidup sesuai dengan ajaran Kristen.

Orang tua perlu menyikapi pergolakan rohani remaja dengan bijak, sabar, dan penuh pengertian. Berikan jawaban logis, bagikan pengalaman pribadi, bimbing mereka untuk memiliki iman pribadi, jelaskan ajaran Kristen dengan baik, dan akui ketidaksempurnaan diri.